PENDAHULUAN
Untuk mempelajari sesuatu
yang bersifat pengetahuan atau ilmu, maka diperlukan sebuah cara atau metode
guna mempermudah dalam mempelajari sesuatu yang akan kita kaji, begitu pula
ketika kita mempelajari filsafat, namun cara memperlajari filsafat menurut Prof.Dr.Ahmad
Tafsir ada tiga macam ; metode mempelajari Filsafat, metode sistematis, dan
metode kritis, oleh karena itu seseorang yang akan mempelajari filsafat,
khususnya mahasiswa yang mempelajari filsafat, harus mengetahui metodenya,
meskipun filosof terdahulu berfilsafat tidak mempelajari filsafat secara
harfiah, namun secara tidak langsung, filosof terdahulu sudah berfilsafat
dengan metodenya. Filsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, jika
kebenaran sebenarnya disusun secara sistematis, secara tidak langsung itu
adalah bagian dari metode. Pada dasarnya metode akan diperlukan oleh manusia
yang mempelajari suatu ilmu. Demikian untuk mendapatkan pengetahuan, sama saja
dengan para filosof terdahulu, dengan metode indra berupa pengamatan fisik,
kemudian dengan akal berupa berfikir sistematis, dan menghayati realitas
pengetahuan yang dilakukan oleh hati.
Berfikir adalah suatu kerja
akal untuk mendapatkan pengetahuan, dan pengetahuan akan selalau berkembang
dari zaman ke zaman, sehingga perlu adanya penelitian sebagai kerja ilmiah maka
diperlukan metode penelitian. Kehidupan manusia meliputi berbagai aspek,
misalnya filsafat berhadapan dengan kekuasan maka lahirlah filsafat polotik,
ketika filsafat dihadapkan dengan alam maka lahirlah filsafat alam, ketika
filsafat dihadapkan dengan pendidikan maka lahirlah filsafat pendidikan, begitu
pula ketika filsafat dihadapkan dengan ekspresi keindahan maka lahirlah
filsafat seni, dan masih banyak yang lainnya.
A.
Pengertian Filsafat
Secara etimologis,
filsafat berasal dari beberapa bahasa, yaitu bahasa inggris dan bahasa Yunani,
dalam bahasa Inggris yaitu ”philosophy”
sedangkan dalam bahasa Yunani “philein” atau
“philo” yang artinya al-hikmah. Akan
tetapi, kata tersebut pada awalnya berasal dari kata Yunani. “philos” artinya cinta, sedangkan “sophio” artinya kebijaksanaan, oleh
karena itu, para ahli filsafat di
sebut dengan filosof, yakni orang
yang mencintai kebijaksanaan atau kebenaran. Tetapi filosof bukan orang yang
bijaksana atau berpegang teguh kebenaran, melainkan sedang belajar mencari
kebenaran atau kebijaksanaan.
Filsafat
adalah pencaraian kebenaran melalaui berfikir yang sistematis, artinya
pembicangan atas segala sesuatu dilakukan secara teratur mengikuti sistem yang
berlaku sehingga tahapan-tahapannya mudah diikuti. Berfikir sistematis tentu
tidak loncat-loncat, melainkan mengikuti aturan yang benar.
Secara
terminologi, filsafat mempunyai arti yang bervariasi. Juhaya S. Pradja (200:2)
mengatakah bahwa arti yang sangat Formal dan filsafat adalah suatu proses
kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang di junjung tinggi,
suatu sikap yang benar adalah sikap yang kritis dan mencari. Sikap itu sikap
toleran dan terbuka dalam melihat persolan dengan berbagai sudut pandangan dan
tanpa prasangka. Berfilsafat tidak hanya berarti membaca dan mengetahi
filsafat. Seseorang membolehkan berargumentasi. Memakai teknis analisis, serta
mengetahui sejumlah bahan pengetahuan sehingga ia memikirkan dan merasakan
secara filsafat. Filsafat mengantarkan semua yang mempelajarinya kedalam
refleksi pemikiran yang medalam dan penuh dengan hikmah.
B.
Pengertian Metode
Metode
bersal dari kata Yunani Methodos,
sumbangan kata depan meta (ialah :
menuju, melalaui, mengikuti, sesudah), dan kata benda hodos (ialah : jalan, Perjalanan, cara, arah). Kata Methodos
sendiri lalu berarti : penelitian, metode ilmiah, hipotesa ilmiah. Metode
ialah: cara bertindak menurut system aturan tertentu. Maksud metode ialah :
supaya kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah, agar mencapai
hasil optimal.
C.
Metode
dan Filsafat
Hubungan metode
dan filsafat, sangat berhubungan sekali
karena secara tidak langsung filsafat pun membutuhkan metode untuk mempermudah
dalam berfilsafat, dan untuk mempelajari filsafat ada tiga macam, yaitu metode
mempelajari filasafat, metode sistematis, dan metode keritis.
Menggunakan
metode sistematis, berarti pelajar menghadapi karaya filsafat. Mislanya
mula-mula pelajar menghadapi teori pengetahuan yang terdiri atas beberapa
cabang filsafat, setelah itu ia mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang
lain. Kemudian ia mempelajari teori nilai atau filsafat tatkala membahas setiap
cabang atau cabang itu, aliran-aliran akan terbahas. Dengan belajar filsafat
melalui metode ini perhatian kita terpusat
pada isi filsafat, bukan pada tokoh atau pun periode.
Adapun
metode historis digunakan bila para pelajar mempelajari filsafat dengan cara
mengikuti sejarah, jadi sejarah pemikiran, ini dapat dilakukan dengan
membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukannya dalam sejarah, misalnya
dimulai dari membicarakan filsafat Thales, membicarakan riwayat hidupnya, pokok
ajarannya, lantas dalam teori pengetahuan, teori hakikat, maupun dalam teori
nilai. Lantas setelah mengetahui thales dari mulai pemikiranya, dilanjutkan
lagi misalnya Heraklitus, Pramendes, Sokrates, Demokritus, Plato, dan
tokoh-tokoh lainnya.
Metode
kritis digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar
haruslah sedikit-banyak telah memiliki pengetahuan filsafat, langkah pertama
haruslah sedikit-sedikit telah memiliki pengetahuan filsafat, langkah pertama
memahami isi ajaran, kemudian pelajar menagajukan kritiknya. Kritik itu dalam
bentuk menantang, dapat juga mengeritik mungkin dengan menggunakan pendapatnya
sendiri atau pun menggunakan filsafat lain. Seperti itulah pandangan metode
pembelajaran filsafat, menurut Prof. Ahmad Tasfsir.
D.
Pengertian Penelitian
Penelitian
adalah terjemah dari kata Inggris research. Research itu sendiri berasal dari
kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti “mencari”. Dengan
demikian research atau riset adalah “mencarai kembali”
Menurut
kamus Webster’s new international, penelitian
adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan
prinsip-prinsip suatu penyelidiakn yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu.
Menurut seorang Ilmuan, hillay (1956) menyatakan
bahwa penelitian tiada lain adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang
melalui, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap suatu metode untuk
menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berfikir secara
kritis.
Whitney
mengutip beberapa definisi tentang penelitian yang diturunkan di bawah ini ;
1. Penelitian adalah pencarian atas
sesuatu (inquriry) secara sisitematis dengan penekanan bahwa pencarian ini
dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan (Parsons, 1946)
2. Penelitian adalah seuatu pencaraian
fakta menurut objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan
menghasilkan dalil atau hukum. (John, 1949)
3. Penelitian adalah transpormasi yang
terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyatan-kenyatan
yang ada padanya dan hubungannya, seperti menghubungkan unsur dari situasi
orsinil menjadi suatu keseluruahan yang bersatu padu. (Dewwy.1936)
4. Penelitian merupakan sebuah metode
untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking) (Woody, 1927)
Dari
tanggapan serta defenisi-defenisi tentang penelitian, maka nyat bahwa
penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisir. Selain itu penelitian
juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima ataupun
mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi dari dalil-dalil tersebut.
Dari
ditulah penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi
arati yang hati-hati dan kritis untuk menemukan seseuatu yang baru.
E.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Ciri ilmiah : Rasional, Empiris dan Sistematis
Syarat data untuk penelitian :
1. Valid (drajat ketepatan)
2. Reliabel (drajat konsistensi
/keajegan)
3. Objektif (Interpersolnal Agreement)
Data yang valid maka reliable dan
Objektif, tetapi tidak sebaliknya.
Data valid diperoleh dengan cara:
1.
Menggunakan
instrument penelitian yang valid.
2.
Menggunakan
sumber data yang tepat dan cukup jumlahnya
3. Menggunakan metode pengumpulan data
yang tepat /benar.
Data realibel diperoleh dengan cara menggunakan
instrument penelitian yang realibel. Dan objektif diperoleh dengan cara menggunakan
sempel atau sumber yang benar (jumlahnya mendekati populusi).
Tujuan penelitian, secara umum :
1. Penemuan
2. Pembuktian
3. Pengembangan
Kegunaan penelitian, secara umum :
1. Memahami masalah
2. Memecahkan masalah
3. Mengantisipasi masalah
F.
Metode
Penelitian Filsafat
Metode
penelitian filsafat adalah mencari cara berfikir filsafat dari mulai abad
sebelum masehi sampai sekarang, dan salah satu syarat kevalidan untuk memperkuat bahwa itu hasil pemikiran
filosof terdahulu maka harus ada bukti tekstual, yaitu menemukan catatan atau
dokumen dahulu untuk memperkuat bahwa pemikiran yang kita temukan itu
benar-benar dari filosof terdahulu dikumpulkan secara sistematis, darimulai
pemikiran abad sebelum Masehi sampai sekarang ini, maka ketika kita sudah mampu
mengumpulkan pemikiran filsafat dan di susun secara sistematis, maka bisa
dikatakan itu semua hasil metode penelitaian filsafat.
G. KESIMPULAN
Jadi secara garis besar metode filsafat dan metode
penelitian filsafat itu adalah bagian terpenting untuk mengawali kita
mempelajarai fisafat, dan filsafat akan selalu berkaitan dengan Yunani
dikarnakan filsafat Yunani mempunyai dokumen dan catatan yang sistematis,
sehingga semua orang dapat membacanya secara mudah karena konon Yunani
itu terbuka dalam segi keilmuan maka pada saat itu mereka dapat mempelajari
filsafat secara mudah, dan filsafat akan selalu berkaitan dengan metode, karena
metode akan membantu kita untuk mempelajari filsafat, jadi kita secara tidak
langsung wajib untuk mengetahui metode filsafat guna mempermudah kita
mempelajari dan memahami filsafat.
PUSTAKA
Drs. Sumandi Suryabarata. MA, Ed.S. Metodologi Penelitian. Universitas Gadjah Mada
Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A. Filsafat Islam, Filosof dan Filsafatnya
Dr. Anton Bakker, Metode-Metode
Fisafat
Mark B. Woodhuse, Berfilsafat
sebuah langkah awal
Prof. Drs. Ahmad Tafsir, Filsafat
Umum, pengantar Filsafat”akal dan hati sejak thales sampai capra
Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas tentang :
Judul: MEMAHAMI TENTANG FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Ditulis Oleh Unknown
Semoga informasi mengenai MEMAHAMI TENTANG FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
Judul: MEMAHAMI TENTANG FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Ditulis Oleh Unknown
Semoga informasi mengenai MEMAHAMI TENTANG FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.
No comments:
Post a Comment