Nov 12, 2015

MEMAHAMI TENTANG FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN



PENDAHULUAN

Untuk mempelajari sesuatu yang bersifat pengetahuan atau ilmu, maka diperlukan sebuah cara atau metode guna mempermudah dalam mempelajari sesuatu yang akan kita kaji, begitu pula ketika kita mempelajari filsafat, namun cara memperlajari filsafat menurut Prof.Dr.Ahmad Tafsir ada tiga macam ; metode mempelajari Filsafat, metode sistematis, dan metode kritis, oleh karena itu seseorang yang akan mempelajari filsafat, khususnya mahasiswa yang mempelajari filsafat, harus mengetahui metodenya, meskipun filosof terdahulu berfilsafat tidak mempelajari filsafat secara harfiah, namun secara tidak langsung, filosof terdahulu sudah berfilsafat dengan metodenya. Filsafat ialah menemukan kebenaran yang sebenarnya, jika kebenaran sebenarnya disusun secara sistematis, secara tidak langsung itu adalah bagian dari metode. Pada dasarnya metode akan diperlukan oleh manusia yang mempelajari suatu ilmu. Demikian untuk mendapatkan pengetahuan, sama saja dengan para filosof terdahulu, dengan metode indra berupa pengamatan fisik, kemudian dengan akal berupa berfikir sistematis, dan menghayati realitas pengetahuan yang dilakukan oleh hati.
Berfikir adalah suatu kerja akal untuk mendapatkan pengetahuan, dan pengetahuan akan selalau berkembang dari zaman ke zaman, sehingga perlu adanya penelitian sebagai kerja ilmiah maka diperlukan metode penelitian. Kehidupan manusia meliputi berbagai aspek, misalnya filsafat berhadapan dengan kekuasan maka lahirlah filsafat polotik, ketika filsafat dihadapkan dengan alam maka lahirlah filsafat alam, ketika filsafat dihadapkan dengan pendidikan maka lahirlah filsafat pendidikan, begitu pula ketika filsafat dihadapkan dengan ekspresi keindahan maka lahirlah filsafat seni, dan masih banyak yang lainnya.

A.    Pengertian Filsafat
Secara etimologis, filsafat berasal dari beberapa bahasa, yaitu bahasa inggris dan bahasa Yunani, dalam bahasa Inggris yaitu ”philosophy” sedangkan dalam bahasa Yunani “philein” atau “philo” yang artinya al-hikmah. Akan tetapi, kata tersebut pada awalnya berasal dari kata Yunani. “philos” artinya cinta, sedangkan “sophio” artinya kebijaksanaan, oleh karena itu, para ahli filsafat di sebut dengan filosof, yakni orang yang mencintai kebijaksanaan atau kebenaran. Tetapi filosof bukan orang yang bijaksana atau berpegang teguh kebenaran, melainkan sedang belajar mencari kebenaran atau kebijaksanaan.
Filsafat adalah pencaraian kebenaran melalaui berfikir yang sistematis, artinya pembicangan atas segala sesuatu dilakukan secara teratur mengikuti sistem yang berlaku sehingga tahapan-tahapannya mudah diikuti. Berfikir sistematis tentu tidak loncat-loncat, melainkan mengikuti aturan yang benar.
Secara terminologi, filsafat mempunyai arti yang bervariasi. Juhaya S. Pradja (200:2) mengatakah bahwa arti yang sangat Formal dan filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang di junjung tinggi, suatu sikap yang benar adalah sikap yang kritis dan mencari. Sikap itu sikap toleran dan terbuka dalam melihat persolan dengan berbagai sudut pandangan dan tanpa prasangka. Berfilsafat tidak hanya berarti membaca dan mengetahi filsafat. Seseorang membolehkan berargumentasi. Memakai teknis analisis, serta mengetahui sejumlah bahan pengetahuan sehingga ia memikirkan dan merasakan secara filsafat. Filsafat mengantarkan semua yang mempelajarinya kedalam refleksi pemikiran yang medalam dan penuh dengan hikmah.

B.     Pengertian Metode
Metode bersal dari kata Yunani Methodos, sumbangan kata depan meta (ialah : menuju, melalaui, mengikuti, sesudah), dan kata benda hodos (ialah : jalan, Perjalanan, cara, arah). Kata Methodos sendiri lalu berarti : penelitian, metode ilmiah, hipotesa ilmiah. Metode ialah: cara bertindak menurut system aturan tertentu. Maksud metode ialah : supaya kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah, agar mencapai hasil optimal.

C.    Metode dan Filsafat
Hubungan metode dan filsafat, sangat  berhubungan sekali karena secara tidak langsung filsafat pun membutuhkan metode untuk mempermudah dalam berfilsafat, dan untuk mempelajari filsafat ada tiga macam, yaitu metode mempelajari filasafat, metode sistematis, dan metode keritis.
Menggunakan metode sistematis, berarti pelajar menghadapi karaya filsafat. Mislanya mula-mula pelajar menghadapi teori pengetahuan yang terdiri atas beberapa cabang filsafat, setelah itu ia mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari teori nilai atau filsafat tatkala membahas setiap cabang atau cabang itu, aliran-aliran akan terbahas. Dengan belajar filsafat melalui metode ini perhatian kita terpusat  pada isi filsafat, bukan pada tokoh atau pun periode.
Adapun metode historis digunakan bila para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti sejarah, jadi sejarah pemikiran, ini dapat dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukannya dalam sejarah, misalnya dimulai dari membicarakan filsafat Thales, membicarakan riwayat hidupnya, pokok ajarannya, lantas dalam teori pengetahuan, teori hakikat, maupun dalam teori nilai. Lantas setelah mengetahui thales dari mulai pemikiranya, dilanjutkan lagi misalnya Heraklitus, Pramendes, Sokrates, Demokritus, Plato, dan tokoh-tokoh lainnya.
Metode kritis digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah sedikit-banyak telah memiliki pengetahuan filsafat, langkah pertama haruslah sedikit-sedikit telah memiliki pengetahuan filsafat, langkah pertama memahami isi ajaran, kemudian pelajar menagajukan kritiknya. Kritik itu dalam bentuk menantang, dapat juga mengeritik mungkin dengan menggunakan pendapatnya sendiri atau pun menggunakan filsafat lain. Seperti itulah pandangan metode pembelajaran filsafat, menurut Prof. Ahmad Tasfsir.

D.    Pengertian Penelitian
Penelitian adalah terjemah dari kata Inggris research. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti “mencari”. Dengan demikian research atau riset adalah “mencarai kembali”
Menurut kamus Webster’s new international, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip suatu penyelidiakn yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Menurut seorang Ilmuan, hillay (1956) menyatakan bahwa penelitian tiada lain adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga penelitian juga merupakan metode berfikir secara kritis.
Whitney mengutip beberapa definisi tentang penelitian yang diturunkan di bawah ini ;
1.    Penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquriry) secara sisitematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan (Parsons, 1946)
2.   Penelitian adalah seuatu pencaraian fakta menurut objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hukum. (John, 1949)
3.     Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari situasi yang dikenal dalam kenyatan-kenyatan yang ada padanya dan hubungannya, seperti menghubungkan unsur dari situasi orsinil menjadi suatu keseluruahan yang bersatu padu. (Dewwy.1936)
4.   Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking) (Woody, 1927)
Dari tanggapan serta defenisi-defenisi tentang penelitian, maka nyat bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisir. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi dari dalil-dalil tersebut.
Dari ditulah penelitian dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan dan pemberi arati yang hati-hati dan kritis untuk menemukan seseuatu yang baru.

E.     Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ciri ilmiah : Rasional, Empiris dan Sistematis
Syarat data untuk penelitian :
1.      Valid (drajat ketepatan)
2.      Reliabel (drajat konsistensi /keajegan)
3.      Objektif (Interpersolnal Agreement)
Data yang valid maka reliable dan Objektif, tetapi tidak sebaliknya.
Data valid diperoleh dengan cara:
1.      Menggunakan instrument penelitian yang valid.
2.      Menggunakan sumber data yang tepat dan cukup jumlahnya
3.      Menggunakan metode pengumpulan data yang tepat /benar.
Data realibel diperoleh dengan cara menggunakan instrument penelitian yang realibel. Dan objektif diperoleh dengan cara menggunakan sempel atau sumber yang benar (jumlahnya mendekati populusi).
Tujuan penelitian, secara umum :
            1.      Penemuan
            2.      Pembuktian
            3.      Pengembangan
Kegunaan penelitian, secara umum :
1.      Memahami masalah
2.      Memecahkan masalah
3.      Mengantisipasi masalah

 F.     Metode Penelitian Filsafat
Metode penelitian filsafat adalah mencari cara berfikir filsafat dari mulai abad sebelum masehi sampai sekarang, dan salah satu syarat kevalidan untuk memperkuat bahwa itu hasil pemikiran filosof terdahulu maka harus ada bukti tekstual, yaitu menemukan catatan atau dokumen dahulu untuk memperkuat bahwa pemikiran yang kita temukan itu benar-benar dari filosof terdahulu dikumpulkan secara sistematis, darimulai pemikiran abad sebelum Masehi sampai sekarang ini, maka ketika kita sudah mampu mengumpulkan pemikiran filsafat dan di susun secara sistematis, maka bisa dikatakan itu semua hasil metode penelitaian filsafat.

 G.  KESIMPULAN
Jadi secara garis besar metode filsafat dan metode penelitian filsafat itu adalah bagian terpenting untuk mengawali kita mempelajarai fisafat, dan filsafat akan selalu berkaitan dengan Yunani dikarnakan filsafat Yunani mempunyai dokumen dan catatan yang sistematis, sehingga semua orang dapat membacanya secara mudah karena konon Yunani itu terbuka dalam segi keilmuan maka pada saat itu mereka dapat mempelajari filsafat secara mudah, dan filsafat akan selalu berkaitan dengan metode, karena metode akan membantu kita untuk mempelajari filsafat, jadi kita secara tidak langsung wajib untuk mengetahui metode filsafat guna mempermudah kita mempelajari dan memahami filsafat.


PUSTAKA

Drs. Sumandi Suryabarata. MA, Ed.S. Metodologi Penelitian. Universitas Gadjah Mada
Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A. Filsafat Islam, Filosof dan Filsafatnya
Dr. Anton Bakker, Metode-Metode Fisafat
Mark B. Woodhuse, Berfilsafat sebuah langkah awal
Prof. Drs. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, pengantar Filsafat”akal dan hati sejak thales sampai capra

Terimakasih Anda telah membaca tulisan / artikel di atas tentang :
Judul: MEMAHAMI TENTANG FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Ditulis Oleh Unknown
Semoga informasi mengenai MEMAHAMI TENTANG FILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN bisa memberikan manfaat bagi Anda. Jangan lupa Komentar Anda sangat dibutuhkan, di bawah ini.

No comments:

Post a Comment